
BSIP Giatkan Produksi Benih Jagung Varietas Unggul dan Terstandar
Pada Jumat, 16 Februari 2024, Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Yogyakarta melaksanakan kegiatan penanaman jagung untuk pembenihan. Kegiatan penanaman jagung dilaksanakan sebagai bentuk komitmen BSIP dalam memproduksi benih terstandar untuk pembenihan jagung. Lebih dari satu hektare lahan di Kebun IP2SIP BSIP Yogyakarta digunakan budidaya jagung untuk pembenihan tersebut.
Kegiatan penanaman jagung diawali dengan persiapan lahan yang meliputi pengukuran jarak tanam dan pembuatan lubang tanam. Jarak tanam yang digunakan dalam penanaman jagung adalah 70 x 20 cm dengan kedalaman lubang tanam 5 cm. Setelah jarak dan lubang tanam selesai dibuat, benih jagung dimasukkan sebanyak 2 benih pada setiap lubang. Sebelum lubang tanam ditutup, pupuk NPK dan Urea dimasukkan dengan perbandingan dosis pupuk 2:1. Varietas yang digunakan dalam kegiatan penanaman jagung untuk pembenihan adalah Varietas Pulut Uri 1. Pulut Uri 1 memiliki rasa lebih gurih, tekstur lebih halus dan pulen, serta rendah kalori, sehingga cocok dikonsumsi bagi penderita diabetes.
Menurut Penanggung Jawab Kegiatan, Eko Srihartanto, SP., M.Sc, produksi jagung untuk perbenihan berbeda dengan produksi jagung untuk konsumsi. Produksi jagung untuk perbenihan memerlukan tahap sertifikasi pada fase pra-tanam, fase vegetatif, fase generatif, serta menjelang panen. Selain itu, pada proses produksi benih jagung, perlu dilakukan roguing atau proses menjaga kemurnian benih dengan menyeleksi campuran varietas lain (CVL) pada setiap stadia pertumbuhan jagung. Pada tahap pemanenan, jagung akan melewati proses sortasi kemudian dilanjutkan dengan fase pengeringan dan sortasi kembali. Tahap terakhir, benih jagung akan melewati proses pengujian sertifikasi daya tumbuh. Benih jagung dinyatakan lulus sertifikasi apabila memiliki daya tumbuh di atas 80%.
BSIP Yogyakarta bertekad untuk selalu memproduksi benih varietas unggul dan terstandar. Melalui kegiatan produksi benih ini, BSIP Yogyakarta berupaya untuk memfasilitasi penyediaan saprodi benih yang berkualitas bagi petani.
Penulis:
Nari Nawang Purbamandala*)
Beny Nabila Happy Fauziah*)
*) MBKM UGM