Pompanisasi dan Gertam di Gunungkidul Harapkan Dongkrak Produksi
GUNUNGKIDUL - Kementerian Pertanian melalui Polbangtan Yoma, BPSIP DIY, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi DIY dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Gunungkidul melakukan kegiatan Gerakan Tanam (Gertam) padi di lokasi irigasi perpompaan (irpom) di Dusun Purworejo, Kalurahan Jurangjero,Kapanewon Ngawen, Kamis (19/9).
Varietas padi yang ditanam adalah "Bioprima", dengan menggunakan metode tanam benih langsung (tabela). Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut berdirinya bangunan irigasi perpompaan di lokasi tersebut.
Kegiatan Gertam selaras dengan kebijakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang menugaskan seluruh jajarannya untuk terjun langsung menjaga keamanan pangan. Dalam berbagai kesempatan, Mentan menekankan pentingnya peningkatan produksi melalui berbagai cara seperti pompanisasi, perluasan areal tanam, pembukaan lahan baru dan tumpangsari.
"Pompanisasi merupakan salah satu langkah cepat mengatasi el-nino. Kita perlu memastikan bahwa dengan adanya pompanisasi, lahan petani tidak mengalami kekeringan", ujar Amran.
Nurhidayat, Ketua Kelompok Tani Handayani 2 yang merupakan salah satu kelompok tani penerima bantuan irigasi perpompaan menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan irigasi perpompaan yang telah diterima.
"Saya,mewakili teman-teman petani, totalnya 14 kelompok tani,mengucapkan syukur dan rasa terima kasih atas bantuan irigasi perpompaan yang telah kami terima. Insya Allah irigasi perpompaan ini akan sangat bermanfaat untuk mengairi sawah kami yang luasnya kurang lebih 20 hektar."
Gertam dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi DIY,diwakili oleh Kabid Tanaman Pangan, Kepala Dinas Pertanian Kab. Gunungkidul, Kepala BPSIP DIY dan Direktur Polbangtan Yoma yang memberikan motivasi kepada para petani penerima bantuan untuk dapat memanfaatkan irigasi perpompaan dengan optimal.
"Kita bisa membangun,tapi seringkali kita tidak bisa merawat. Monggo, irigasi perpompaannya sudah jadi, air sudah mengalir. Selanjutnya, menjadi tugas kelompok untuk merawat dan benar-benar memanfaatkan irpom tersebut secara optimal agar dapat meningkatkan areal tanam padi dan produktifitas padi meningkat secara signifikan", ujar Bambang Sudarmanto, Direktur Polbangtan Yoma, Penanggung Jawab kegiatan PAT/Pompanisasi Kabupaten Gunungkidul.
Lebih lanjut, kegiatan irpom juga diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman padi di wilayah Gunungkidul sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Gunungkidul.
“Air sudah mengalir, selanjutnya kami akan mendorong petani untuk melakukan percepatan tanam di seluruh lahan yang mendapatkan bantuan irpom. Semoga setelah ini, semua berjalan lancar, tidak ada kendala sehingga lahan bisa dimaksimalkan dengan peningkatan indeks pertanaman sehingga produksi padi di Kabupaten Gunungkidul dapat meningkat”, ujar Rismiyadi, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Gunungkidul.
Program irigasi perpompaan perlu didukung dengan penerapan standar budi daya, pemupukan berimbang, pengendalian organisme pengganggu tanaman hingga penggunaan alsintan. BPSIP DIY menyatakan komitmennya untuk melaksanakan pendampingan secara optimal.
"BPSIP DIY siap memberikan pendampingan kepada kelompok tani dalam penerapan teknologi mulai dari penanaman hingga saat panen nanti", ujar Soeharsono,Kepala BPSIP DIY.
Total irigasi perpompaan yang ada di Kabupaten Gunungkidul berjumlah 39. Rata-rata pembangunan irpom sudah mencapai 80%. Jumlah yang banyak tersebut diharapkan dapat dikelola dan dimanfaatkan secara optimal untuk memenuhi target perluasan areal tanam yang telah ditentukan.