Kepala BSIP Yogyakarta Hadiri Penyerahan Bantuan Pompa Air di Kabupaten Kulon Progo
Kepala BSIP Yogyakarta, Dr. Soeharsono, S.Pt, M.Si menghadiri acara Serah Terima Bantuan Pompa Air Kegiatan Pompanisasi Mendukung Perluasan Areal Tanam (PAT), yang dilaksanakan di Ruang Rapat Padi Menor Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Senin (20/05/2024). Serah terima alsintan pompa air kegiatan pompanisasi mendukung PAT sebanyak 23 unit dilaksanakan kepada 23 Kelompok Tani dari 12 kapanewon di Kulon Progo.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Yogyakarta, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP) Provinsi DIY, Komandan Kodim 0731/Kulon Progo, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Kulon Progo, Sekretaris DPP Kulon Progo, Kabid Produksi dan Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Kabid Penyuluhan dan Prasarana Pertanian, Kepala UPT Penyuluhan Pertanian dan para Penyuluh Pertanian serta 23 Kelompok Tani penerima bantuan Alsintan Pompa Air.
Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Yogyakarta mengatakan, Kulon Progo saat ini masih ada air dan sudah mandiri beras bahkan surplus, harapannya bisa stabil. Ketahanan Pangan menjadi fokus utama Menteri Pertanian, didukung seluruh jajaran pertanian, TNI dan Polri. Tugas ini bukan hanya tugas Kepala Dinas Pertanian saja, tetapi butuh kolaborasi bersama sampai di tingkat kalurahan. Ketersediaan air di Kulon Progo seperti Daerah Irigasi (DI) Kalibawang, DI Sapon, Waduk Sermo dan keberadaan air tanah yang dangkal mempunyai potensi untuk segera dilakukan penanaman padi, didukung keberadaan bantuan pompa yang bermanfaat untuk memfasilitasi sampai dengan panen. Selain itu anggaran Dana Desa pada tiap kelurahan sebanyak 20%, dapat dialokasikan untuk memaksimalkan program ketahanan pangan. Tim BSIP dijadwalkan akan bergabung dengan Kelompok Tani untuk mengecek kinerja pompa air dalam mengairi lahan atau sawah, sekaligus mengevaluasi pelaksanaan program PAT.
Sambutan Kepala Bidang Tanaman Pangan Provinsi DIY, program pompanisasi diharapkan dapat menjadi masukan untuk merevisi perbub terkait pola tanam padi-padi-palawija, menjadi padi-padi-padi sebagai antisipasi terhadap dampak El Nino yang mengancam ketahanan pangan nasional. Bantuan pompa digunakan untuk sawah tadah hujan dan juga lahan petit (tidak terlayani irigasi) sebagai lahan yang dioptimalkan untuk penambahan PAT sehigga mampu menopang sampai dengan panen.
Dandim 0731/Kulon Progo, Letkol Arh Viki Herwandi, S.Sos menyampaikan program bantuan pompa air dari Kementan RI ini dalam rangka mendukung Perluasan Areal Tanam (PAT) dan Indeks Pertanaman (IP) dalam menghadapi musim kemarau/kekeringan. Jajaran TNI sudah mendapat perintah dari Panglima TNI untuk mendampingi dan membantu di lapangan. Permasalahan selama ini untuk menaikkan IP terkendala tidak adanya ketersediaan air, sehingga lahan tidak produktif. Berkaca dari pengalaman sebelumnya, Kementan mengadakan program ini. Dandim 0731/Kulon Progo mengajak Poktan untuk saling bekerja sama dan memanfaatkan bantuan pompa ini dan telah mengerahkan Babinsa di wilayah untuk mendampingi, apabila ada kesulitan dapat disampaikan dan dicari solusi bersama. Bantuan pompa air diharapkan dapat memotivasi petani untuk meningkatkan produksi padi terutama pada lahan tadah hujan, selain itu karena pipa output pompa hanya 50 m, maka untuk mencapai lahan yang jauh diharapkan adanya swadaya dari petani. Setelah serah diterima alsintan agar dapat diuji coba, apabila ada kendala operasional dapat segera dilaporkan.
Dilanjutkan acara diskusi, beberapa kelompok tani mengajukan beberapa pertanyaan, diantaranya kelompok tani di Kebonharjo Samigaluh, sebanyak 21 ha lahan sawah terserang Wereng Batang Coklat (WBC) dan sudah dilakukan Gerakan Pengendalian (gerdal) secara terus menerus, lahan yang dapat terselamatkan seluas 5 ha. Untuk program rehabilitasi lahan, diusulkan untuk mengganti tanaman padi menjadi tanaman jagung sehingga mampu memutus mata rantai perkembangan WBC dan pompa bantuan tersebut dapat digunakan untuk pengairan tanaman jagung. KT Ngudi Rejeki Cikalan Banjarharjo Kalibawang menyampaikan terkait debit air yang berkurang akibat kebocoran saluran air karena pondasi yang amblas akibat pergerakan tanah, perlu diberikan solusi perbaikan saluran air dengan pipa. KT Bangun Karya Kulwaru Wates terkait lahan surjan 25 ha, diperlukan tempat penampungan air yang diambil dengan pompa dan dialirkan secara gravitasi.
Pasca penyerahan bantuan pompa air di DPP Kulon Progo dilanjutkan monitoring dan pendampingan kegiatan PAT oleh Tim BSIP Yogyakarta ke Kelompok Tani Satiti di Dusun Jurang, Kalurahan Banjarasri, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo.